Rasanya Aborsi

Siapa yang tidak mengenal aborsi. Aborsi banyak dilakukan oleh orang terutama remaja. Remaja saat ini banyak yang melakukan aborsi dari hasil hubungan pra nikah. Banyak sekali yang menginginkan bayi, namun mereka malah membuang anugrah yang diberikan tuhan kepadanya. Pernahkah di benak kita terfikirkan bagaimana rasanya aborsi dan yang di aborsi ?. simak artikel berikut untuk mengetahui tentang aborsi dan membantu menyadarkan para pelaku agar mereka tidak seenaknya saja melakukan aborsi.

Kehamilan dibawah 1 bulan

Kita telah banyak mengetahui pada usia kehamilan sekian adalah janin masih berbentuk gumpalan darah saja. Mereka yang melakukan aborsi pada kehamilan sekian menggunakan alat penghisap (suction). Tentu saja secara otomatis janin yang masih kecil ini langsung terhisap dan akan hancur setelah dikeluarkan berupa gumpalan gumpalan darah.

Kehamilan umur 1 sampai 3 bulan

Pada usia kehamilan sekian, tubuh janin sudah mulai terbentuk. Pada usia kehamilan ini bayi yang akan di aborsi ditusuk kemudian dipotong menggunakan tang khusus aborsi ( cunam abortus ). Cara ini sangat mengerikan karena tang tersebut dapat memotong janin pada bagian tubuh janin yang mudah diraih.
Tak hanya di potong saja, tulang – tulangnya di remukkan kembali sehingga janin tersebut benar – benar hancur agar mudah di keluarkan. Lihat saja di klinik aborsi banyak sekai potongan janin tak berdosa yang terbunuh dengan cara mengerikan.

Kehamilan 3 sampai 6 bulan

Usia kehamilan ini sudah banyak di ketahui bahwa bayi sudah memiliki organ tubuh yang lengkap.  Janin pada umur sekian sudah bisa menendang, tak hanya itu jantungnya sudah berdetak dan syarafnya mulai bekerja. Janin tersebut sudah bisa merasakan sakitt. Aborsi yang di lakukan pada umur kehamilan ini biasanya membunuh janin terlebih dahulu.

Cara membunuh janin dalam tubuh ini  dengan cara menyuntiknya dengan cairan mematikan ( saline ). Cairan tersebut langsung dimasukkan ke dalam ketuban janin. Penderitaan bay seperti terbakarnya kulit, menyesakkan pernafasan akan membuat ia meninggal setelah berjam – jam. Tubuh bayi yang disuntikkan cairan ini akan berontak dan jantungnya berdegup kencang. Hal ini merupakan perbuatan yang sangat amat keji. Penyiksaan kepada janin dan juga membunuhnya. Wanita harus sadar akan hal tersebut.

Kehamilan 6 sampai 9 bulan

Kehamlan yang besar ini merupakan yang di tunggu para ibu normal untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh para bayi. Berbeda dengan melakukan aborsi. Pada saat usia kehamilan mencapai sekian. Bentuk tubuh bayi sudah sangat semburna dan bisa dilihat. Cara melakukan aborsi dengan melahirkannya seperti biasa kemudian membunuhnya. Membunuh bayi yang pada saat dilahirkan biasanya dengan cara membuangnya ke tempat sampah, di celupkan ke dalam air, atau kepalanya di benturkan hingga pecah. Seolah – olah tidak ada dossa. Namun darah yang ada pada si bayi tidak akan menipu dan cepat akan di temukan siapa pelaku perbuatan keji tersebut.

Cepat dan tidak sakit memang yang dirasakan para pelaku aborsi. Namun perlu kita sadari dari artikel diatas. Bahwa bayi juga memiliki rasa sakit yang tidak kita sadari. Untuk para wanita hendaknya jangan sekali – kali melakukan pergaulan bebas agar tindakan aborsi tidak marak terjadi. Karena kita harus tau perbuatan ini aka nada balasannya di dunia maupun di akhirat. Boleh saja melakukan aborsi namun harus sesuai dengan ketentuan aborsi yang di atur dalam undang undang kesehatan. Dan aborsi hanya dilakukan oleh seorang wanita yang bersuami dan memiliki penyakit yang mengharuskan melakukan aborsi atau mengancam nyawa si ibu.

Jalan pintas bukan dengan aborsi namun dengan bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuat. Marilah kita tegakkan STOP ABORSI !.